Jumat 17 Juli kala sore sedang berselancar di berand instagram dan menyimak beberapa story, saya menemukan postingan dari akun @bantul dan @goacemarabeach . Postingan yang memuat informai bab musim imigrasi penyu di tahun ini, iseng menghampiri dan saya pun mencoba menghubungi beberapa teman untuk turut menyaksikan penyu penyu kecil berlarian itu.
Tak disangka beberapa kawan pun hendak ikut, setelah adzan asar berkumandang 4 hari setelahnya kami pun berangkat beberengan dengan beberapa kawan dan kakak saya pun turut berangkat atas kegabutannya. Menyururi jalanan kota Bantul yang muali ramai kendaraan lalul lalang perjalanan pun di mulai. Tiga puluh menit waktu yang kami habiskan di jalan sampai lah kami di kawasan Konservasi Penyu Pantai Goa Cemara.
Setelah memarkirkan motor,menyiapkan
kamera dan lain sebagainya, kami pun menuju bibir pantai tempat dimana para
pejuang migrasi hendak di lepaskan. Sekitar beberapa anak penyu dilepaskanya,
doa pun teriring bebarenga disambutnya anak penyu. Naasanya melihat pantai
yang menjadi tempat konservasi, lingkungan sekitar pun banyak sampah yang
membersamai dengan lepasnya para anak penyu. Meski belum bisa turut
berkontribusi membersihkan setidaknya tak ikut serta menyumbang sampahnya.
Surya pun lekas pergi, bebarengan
dengan itu kgiatannya pun dickupkan untuk hari itu. Tapi tenang, jikalau kalian
masih ingin turut melepas kawanan penyu kegiatanya pun masih berkelanjutan. Untuk
infonya silahkan dikunjungi instagram.com/goacemarabeach dan hubungi kontak
tertera.
Dengan usainya pelepasan hari itu kami pun turut ikut berpisah dengan pantainya, menuju parkiran dan melanjutkan perjalanan. Belum keluar area pantai melihat di seberang kanan jalan sebuah mobil colt terparkir dengan tulisan JUAL CUMI SOTONG, Aku dan kakak pun turut berhenti untuk sekedar menyapa bahkan ikut membeli. Bercerita dan sedikit menawar akhirnya kami pun pulang membawa buah tangan. Sekian sedikit cerita perjalanan ini semoga doa dan apa yang disemogakan tersemoga
Panggungharjo,
07 Agustus 2020
Ditulis
ketika pagi menjelang dan dingin menyelimuit, agar keembuh ini turut serta
menjadi kehangatan.
Angga
Kurniawan